Model Penilaian Otentik pada Kurikulum 2013

Model Penilaian Otentik pada Kurikulum 2013 Sebagaimana diketeahui bahwa penilaian pada kurikulum KTSP berbeda dengan kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, penilaian dilakukan secara komperehensif untuk menilai dari masukan (input ), proses, dan keluaran (output )  pembelajaran meliputi: ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan (bdk. Lampiran Permendikbud No. 66 tahun 2013). Penilaian otentik menilai kesiapan peserta didik serta proses dan hasil  belajar secara utuh. Dalam penilaian otentik setiap pendidik mengetahui  perkembangan siswa dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Setiap komponen yang ada di kelas termasuk antar siswa ikut terlibat dalam  penilaian otentik ini. pada kurikulum sebelumnya penilaian menggunakan skala 0 hingga 100, sedangkan aspek afektif menggunakan huruf  A, B, C, dan D.

Pada kurikulum 2013 skala nila tidak lagi 0 – 100, melainkan 1– 4 untuk aspek kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk aspek afektif menggunakan SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang.
Skala nilai 1 –  4 dengan ketentuan kelipatan 0,33. Diantara aspek penilaian pada kurikulum 2013 adalah  penilaian knowledge , penilaian skill  , dan penilaian sikap.
Penilaian Sikap
  • Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata  pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan rangkuman hasil  pengamatan guru, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal, ditulis dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K). Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan deskripsi koherensi.
  • Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru.
  • Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap Proses sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut:
Bentuk Nilai Nilai (Angka)
  • SB = Sangat Baik = 80 – 100
  • B  = Baik = 70 –  79
  • C  = Cukup = 60 –  69
  • K  = Kurang = < 60   
Penilaian Pengetahuan Adapun bentuk penilaian pengetahuan terdiri atas:
  • Nilai Proses (Nilai Harian = NH)
  •  Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS),
  • Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS).
Penilaian Keterampilan Penilaian Ketrampilan terdiri atas:
Nilai Praktik, Nilai Projek dan Nilai Portofolio. Penilaian rapor untuk pengetahuan dan keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 –  4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan setiap aras (tingkatan) diberi predikat sebagai  berikut: Tabel skala Penilaian
Huruf Nilai angka Huruf Nilai angka
  • A : 3,67 – 4.00
  • A-: 3,34 – 3,66
  • B+: 3,01 – 3,33
  •  B  : 2,67 – 3,00
  • B-: 2,34 – 2,66
  •  C+: 2,01 – 2,33
  • C  : 1,67 – 2,00
  • C-: 1,34 – 1,66
  •  D+: 1,01 – 1,33
  • D  : < 1,00
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas, kurikulum 2013 menekankan pada penilaian terhadap tiga komponen dalam proses. Tiga komponen tersebut adalah Skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan) ,dan attitude (prilaku). Tiga komponen itu didapatkan pada proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, kurikulmu 2013 lebih mengedepankan penilaian otentik (penilaian yang sebenarnya). Seluruh rangkaian pembelajaran siswa menjadi titik perhatian seorang pendidik dalam memberikan penilaian. Dalam proses penilaian, digunakan pendekatan penilaian menggunakan sistem penilaian otentik , siswa dinilai pada proses pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajaran, mengedepankan pendekatan saintifik, siswa diarahkan untuk mengelabolarisakan, menemukan dan menjelaskan fenomena yang terjadi dilapanan berdasarkan hasil temuannya. Dengan demikian, pendekatan ini mengarahkan pada satu kesimpulan bahwa siswa akan memahami pengetahuan  berdasarkan apa yang ia rasakan dan ditemukan.[am]